Tuesday, April 9, 2013

Melayani dengan Care


Beberapa hari yang lalu saya memanggil blue bird untuk mengantarkan saya ke tempat customer, di aplikasi saya tulis untuk datang jam 7 pagi, ternyata sang supir sudah datang dari jam 6:30 pagi.  Karena saya pikir daripada si bapak duduk menunggu lebih baik saya pergi lebih pagi.  Yang tak disangka sang supir taksi malah kaget “Lho pak bukannya jam 7 pagi kok sudah buru-buru, ndak apa-apa kok saya menunggu”  Terlihat dia perduli jika saya terburu-buru.  Saya katakana “Oh tidak pak kalau bisa berangkat pagi kan bapak bisa dapat setoran lebih banyak.” 

Dua-duanya saling perduli tapi bukan itu cerita hari ini.

Dalam perjalanan kami saling berbicara dan terlihat dia sangatlah ramah (1 + point) dan tahu jalan (2+ point) ketika saya liat di kartu identitasnya ternyata ada bintangnya , pantas saja ternyata dia adalah pegawai teladan semenjak tahun 90 an dia sudah bekerja di blue bird dari waktu dia muda sampe sekarang menjelang masa pensiunnya sebentar lagi.   Dia sudah ditawarkan untuk menjadi supir pribadi seorang anak bernama Bintang.
Selama ini dia yang membantu mengantar sang anak, dan selama ini anak tersebut tidak ingin diantar oleh supir yang lain.  Pertamanya saya heran kenapa pak?  Dia menceritakan kalau dia membawa mobil cukup pelan ketika membawa Bintang agar dia bisa tidur, dan juga kalau sedang makan agar dia bisa makan dengan tenang.

Care adalah customer focused.  Di cerita ini Pak Machmud (Sang supir taxi) tidak menceritakan dia membawa pelan biar makanan tidak berantakan (yang pada akhirnya dia harus membersihkan taxinya) tapi dia melihat dari ketenangan sang anak terganggu.  Dia pun memastikan Bintang bisa tidur selama perjalanan dari sekolah ke rumah.
Walaupun jarak tidak jauh Pak Machmud telah menunjukkan keperdulian terhadap pelanggan sebesar atau sekecil apapun customer itu, Pak Machmud memberikan yang terbaik , iya perduli.

Apakah ketika kita melayani pelanggan kita , kita perduli mengenai welfare pelanggan apakah kita memberikan value dari interaksi kita dengan pelanggan kita.  Ketika kita melayani dengan hati, ada kesenangan tersendiri.  Pak Machmud bahkan sudah seperti paman untuk Bintang – Customer intimacy.

Salut untuk Pak Machmud yang melayani dengan Care.


Oh ya gambarnya pake wanita soalnya saya perduli dengan kalian pembaca jadi saya opt out dari pasang foto saya naik taxi  hehehhe....

No comments:

Post a Comment

Blog ini akan menjadi lebih baik berkat comment anda