Menghabiskan sebuah buku terkadang cukup sulit. Saya tidak membicarakan mengenai novel dimana kita dibuat untuk bertanya-tanya apa yang harus dilakukan berikutnya, kira-kira siapa penjahat dalam novel ini, atau kira-kira jagoannya bisa ngapain ya dengan dihimpit begitu banyak marabahaya.
Saya membicarakan buku self-development seperti leadership, coaching, creative visualization, NLP , Neuroscience book. Apakah anda pernah berbulan-bulan tidak menghabiskan sebuah buku? Selalu ada saja yang mengganggu , perlu bersih-bersih, telpon berdering, email perlu dijawab. Tentunya ada orang-orang yang memiliki determinasi tinggi yang menghukum diri dengan membaca 2 buku dalam seminggu jika 1 buku yang seharusnya selesai minggu lalu tidak terselesaikan. Tetapi berapa banyak dari kita yang memiliki kekuatan determinasi seperti itu. Kenapa kita nggak mencari cara yang lebih mudah?
Setelah lama merefleksikan kapan saya membaca buku tanpa henti dan memiliki hasil yang menakjubkan adalah pada saat saya naik pesawat long journey. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Karena di dalam pesawat:
1. Penggunaan hp tidak diperbolehkan, tidak ada interupsi tidak ada email atau telpon yang masuk.
2. Tidak perlu mengambil minum ke tempat water cooler cukup memanggil pramugari jadi air yang diminum cukup untuk dehidrasi kita tetapi tidak terlalu banyak yang membuat kita bolak-balik WC. Tidak banyak pergerakan (no movement waste) di dalam pesawat. Sudahkah anda menyiapkan minuman sebelum membaca buku?
3. Tidak perlu mengkhawatirkan apapun dari internal pikiran kita hanya satu yaitu sampai ke tujuan sedangkan setelah sampai tujuan akan naik taxi, ke hotel mana dan sebagainya seakan tidak dipikirkan karena yang terpenting adalah pesawat mendarat dengan selamat. Ini menciptakan cukup ruang dalam pikiran kita untuk konsentrasi hanya pada buku yang dibaca.
4. Tidak mendapatkan aktivitas menarik sebagai saingan (competitive activity), di darat kita memiliki begitu banyak pilihan di kepala kita hmmm aku mau main game ah, atau mau ke mal ah, atau mau ngopi dulu ah, bikin susu ah, beli kamera ah begitu banyak aktivitas menciptakan konsentrasi terpecah. Di dalam pesawat aktivitas tidak terlalu banyak hanya duduk, berdiri stretching dan film bagus jika sudah ditonton option untuk bersaing dengan membaca buku menjadi tinggal sedikit.
5. Loss sense of time, pernahkan kalau kerja diburu-buru yang ada tidak maximal jika blog sebelumnya membicarakan in the flow, flow sendiri adalah saat dimana kita loss sense of time. Di dalam pesawat long journey begitu banyak time difference dari Indonesia sampai ke Amerika sekitar 11 jam ke east coast, dalam perjalanan melewati Asia, Eropa dan Laut Atlantik begitu banyak zona waktu dimana kita sudah tidak begitu peduli dengan jam berapa dan terus membaca buku kita. Jadi jam dinding dihilangkan dulu dan make sure agenda anda kosong, atau gunakan timer jika memang hanya punya beberapa jam saja.
Jadi bagaimana cara saya menghabiskan satu buku? Saya berandai di dalam pesawat long journey dan membayangkan pramugari cantik SQ juga boleh (optional) memberikan minuman kepada saya.
Keseluruhan diri saya fokus pada buku tersebut, totality to the book.
Sudahkah anda menciptakan suasana external dan internal pikiran anda yang mendukung, seperti layaknya naik pesawat terbang jarak jauh sebelum anda membaca buku?
Semoga tips ini membantu.
No comments:
Post a Comment
Blog ini akan menjadi lebih baik berkat comment anda