Minggu lalu kita bicara mengenai Why or the need to feel good.
Mari kita bicarakan salah satu cara untuk feel good "the how"
Saya mulai dengan cerita anak kecil yang ingin naik komedi putar. Karena uangnya tidak cukup dia harus mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Setiap kali iya memasukkan uang ke dalam celengan terbersit kesenangan dan wajah dia yang bahagia ketika naik di atas komedi putar, hari demi hari dia tersenyum ketika memasukkan uang ke dalam celengan, dia tidak komplen uang jajannya tidak bisa dipake untuk beli makanan atau beli minuman dingin di panas terik matahari, karena setiap kali panas terik datang menghadang, dia tidak merasakannya karena dia membayangkan uang yang akan dia masukkan ke dalam celengan dan uang itu akan dibelikan tiket untuk naik komedi putar. Setiap hari tiada henti iya tersenyum membayangkan saatnya datang.
Setelah beberapa minggu berlalu akhirnya uang pun dirasakan sudah cukup, dikeluarkan semua uang dari celengan dan sambil menghitung uang yang ada dia tidak mampu menahan senyuman di pipinya dari telinga kiri sampai ke telinga kanan lebar senyumnya. Uang terkumpul lalu berangkatlah sang anak ke tempat hiburan, ditukarkan uang hasil jerih payahnya dengan sebuah tiket naik komedi putar.
Antrian yang cukup panjang membuat sang anak menanti setengah jam lebih tapi iya tidak komplen tidak merasa kakinya pegal berdiri, dia tersenyum dan membayangkan betapa bahagianya dia berada di atas komedi putar. Wahooooo! Sepertinya mau meledak berteriak-teriak mengenai kebahagiaannya.
Setelah lama menanti giliran sang anak naik komedi putar, dia duduk dan senang sambil menikmati wahana tersebut pada menit pertama namun Alas! Pikirannya terganggu tiba-tiba kekhawatiran muncul, waduh komedi putar ini berputar berapa lama ya? Berapa menit lagi sisanya, waduh gimana nih kalau ini berakhir? Apa yang harus saya lakukan? Masa saya mesti nabung lagi? Bertubi-tubi self talk terjadi, pelana kuda putar, suara hingar bingar dari komedi putar, senyum dari sesama penumbang serasa hilang dari perhatian sang anak. Tahu-tahu komedi putar sudah selesai karena sang anak "hang" overload with information selama permainan. Dia menangis sedih turun dari komedi putar.
Apakah yang bisa kita pelajari dari cerita ini?
How do we actually feel good berhubungan dengan bagaimana cara otak kita bekerja meminjam research 2007 "Mindfulness meditation reveals distinct neural modes of self reference" by Norma Farb.
Otak kita memiliki 2 sirkuit dalam merasakan dunia ini,
1. narrative/default circuitry dimana dalam cerita ini terjadi pada sang anak ketika dia memikirkan planning menabung dan fokus sehingga panas terik matahari tidak terasakan karena dia konsentrasi untuk mencapai yang diinginkan. Pada saat antri dia tidak merasa pegal karena sibuk memikirkan naik di atas komedi putar, dan dilakukan lagi oleh sang anak ketika dia berada di atas komedi putar dia sibuk memikirkan apa yang terjadi setelah ini. Intinya adalah memikirkan diri kita atau orang lain dan biasanya ke masa depan, masa lalu.
2. direct circuitry dimana dalam cerita ini terjadi hanya sebentar saja yaitu pada saat pertama sang anak naik di komedi putar sebelum tiba-tiba sang anak terganggu dengan kekhawatiran akan berakhirnya permainan tersebut. Sirkuit ini adalah sirkuit "NOW" merasakan hangatnya makanan yang dihidangkan, merasakan sejuknya udara dingin di pagi hari, mendengarkan musik indah dan ikut berdayu bersamanya. Ketika kita cuci piring kita merasakan tangan kita bersentuhan dengan piring , air dan sabun ini adalah direct circuitry, narrative circuitry adalah "aduh cucian masih banyak, anak-anak udah mau pulang, makanan belum siap bla bla bla..." (planning) sampai sudah tidak merasakan dinginnya air cucian lagi.
Jadi how to feel good yang mudah adalah
Ketika kita merasakan sesuatu sungguh menyakitkan (going to dentist) gunakanlah narrative circuitry anda rencanakan habis ini mau kemana atau beli apa dsbnya overload otak anda untuk menghilangkan rasa sakit yang ada. Temanku seorang ginekolog dia akan bertanya pada pasiennya kemarin jalan-jalan kemana Bu? untuk membangkitkan narrative circuitrynya sebelum dia going down under.
Ketika kita merasakan sesuatu yang menyenangkan enjoy the moment, misalnya duduk di pegunungan rasakan sejuknya udara , hirup bersihnya udara tersebut memenuhi paru-paru anda. Disinilah direct circuitry terjadi. Janganlah anda sibuk baca BB di atas gunung yang indah karena anda akan membangkitkan narrative circuitry anda.
Semoga membantu, salah satu tips How to feel good.
No comments:
Post a Comment
Blog ini akan menjadi lebih baik berkat comment anda