Monday, August 19, 2013

Waiting

Dalam kehidupan kita pasti ada saatnya kita menunggu, baik menunggu di dalam kemacetan, menunggu boarding atau menunggu teman/client bertemu meeting.  Ada juga saat-saat penantian seperti menunggu penerimaan sekolah/universitas, penantian mendapat pekerjaan, mendapat tender.   Apakah yang kita lakukan selama penantian?

Tips produktifitas tentunya selalu menyiapkan sesuatu yang bisa dikerjakan baik itu buku, smartphone dengan pdf atau powerpoint yang bisa dipelajari, audio tape di mobil sambil menunggu kemacetan belajar sesuatu.  Tetapi apakah ini cukup?

Bagaimana dengan tips emotionally?
Apakah menanti dengan mengisi dengan sesuatu selain bengong sudah cukup?  Atau ada yang lebih penting
dari itu?  Seperti layaknya seorang petani yang menanti saatnya panen dia tentunya tidak akan menunggu dengan uring-uringan (galau kalau bahasa sekarang) sambil bertanya-tanya apakah panenku akan berhasil atau tidak ya?   Seorang petani tidak berpikir mengenai gagal panen yang dia lakukan adalah sibuk menyirami, menjaga bibit tidak dimakan burung, memberikan pestisida yang cukup dan selanjutnya melepaskan sense of control kepada alam.  Sambil menanti tentunya para petani mencari pembeli dan disela-sela waktu menghibur diri dengan membuat kerajinan.

Apakah pada saat kita menanti kita memiliki
1.  Harapan bahwa panenan kita akan selalu berhasil (terlepas hasilnya nanti), selama kita berusaha sebaik mungkin. Memiliki kepercayaan "Segala sesuatu yang dipegang kita akan berbuah"
2.  Pasrah (Kepercayaan Penuh) apakah kita melepaskan kendali atas segalanya dan konsentrasi terhadap apa yang kita bisa kendalikan?  Apakah kita cukup bijaksana untuk membedakan apa yang kita bisa kendalikan dan yang tidak? "Saya tidak bisa menghentikan hujan tetapi saya bisa membawa payung".
3.  Ketenangan, apakah kita bagaikan air yang tenang tidak mengkhawatirkan dari mana ia datang maupun pergi.  Tidak tertambat pada masa lalu dan tidak terpaku kekhawatiran masa depan.  Menjalankan hidup dan menikmati hari-hari penantian sebagai bagian dari hidup. "Merasakan Sekarang"
4.  Compassionate, apakah pada saat kita menanti kita membantu sesama kita, baik dalam material dalam moril, apakah kita memberikan ruang untuk saudara dan teman kita untuk mengekspresikan perasaan mereka?  Apakah kita membuat diri kita menjadi orang yang diingat, dan orang akan berkata "iya dia telah membantu saya di saat susah, dia membuat saya menjadi saya yang sekarang".


God, grant me the serenity to accept the things I cannot change,
The courage to change the things I can,
And wisdom to know the difference.



No comments:

Post a Comment

Blog ini akan menjadi lebih baik berkat comment anda