Pertanyaan klasik adalah bagaimana caranya agar saya bisa menjadi pemimpin yang lebih baik? Salah satu karakter penting menjadi leader adalah Mindfulness apakah yang dimaksud Mindfulness disini.
Mindfulness adalah keadaan dimana kita berada disini sekarang dan merasakan dari panca indera kita langsung. Di dalam artikel saya sebelumnya mengenai anak yang menanti di komedi putar, diterangkan ada dua kondisi disitu yang disebut narrative circuitry dan direct circuitry - How to Feel Good.
Mindfulness menggunakan direct circuitry, Salah satu kebutuhan sebagai anak buah adalah memiliki pemimpin yang bisa mendengarkan. Bagaimana caranya agar bisa mendengarkan adalah dengan berada di saat itu dan berbicara dengan orang tersebut. Tentunya anda pernah mendapatkan pemimpin yang sepertinya tidak ada disini sibuk memikirkan apa yang harus dia lakukan berikutnya , baik itu menelpon seseorang membuat laporan atau harus lari ke rapat berikutnya. Tidak enak bukan memiliki bos yang seperti itu.
Tetapi tidaklah bisa dipungkiri ketika kita memimpin dan banyak tugas masuk bersamaan feeling under pressure dan semuanya urgent, otak mulai bergerak ke narrative circuitry, sibuk melakukan planning, decision making dan sebagainya yang tanpa kita sadari mengurangi kemampuan listening kita dan bahkan yang lebih parah membuat kita menjadi mengambil keputusan terlalu cepat yang sebetulnya bukan itu yang diterangkan oleh anak buah kita atau buru-buru menyelesaikan pembicaraan dengan anak buah kita.
Jadi untuk pelajaran menjadi mindful leader untuk kali ini cukup sederhana.
1. Be here, sama seperti ketika kita kalau makan sambil main BB atau nonton TV rasa makanan pun hilang (mindless), dan yang diajarkan David Rock adalah mengambil napas 3 kali sebelum makan dan makanan pun menjadi nikmat. Anda bisa mengambil napas 3 kali sebelum rapat atau sebelum coaching session dengan anak buah anda.
2. Off distraction, ketika anda sedang berdiskusi dengan anak buah anda matikan laptop anda dan blackberry anda, sisihkan waktu, lebih baik memiliki waktu 20 menit tanpa interupsi daripada 1 jam dengan interupsi lebih dari 5 kali. Anak buah kita juga tidak merasakan kita memperhatikan mereka.
3. I wonder what is my next thought, would be? Ini sebuah ajaran yang cukup handal dari Mathew Della Porta Ph.D, dimana ketika mental kita bertumpuk berbagai pikiran yang bertubi-tubi datang seakan kita tidak bisa berkonsentrasi yang dia ajarkan adalah katakan pada diri sendiri "Pikiran apakah yang akan kau pikirkan berikutnya" atau bahasa gaulnya "Pikiran loe mau mikir apa habis ini?" begitu kita meluncurkan pertanyaaan ini pikiran menjadi demam panggung dan terjadi ruang dimana tidak ada pikiran berikutnya muncul, karena kita sudah memperhatikan pikiran kita. Boleh anda coba dan anda akan suprise hasilnya anda memiliki gap kesunyian tadi dan bisa anda gunakan untuk memasukkan pikiran yang anda inginkan yaitu untuk berada di waktu sekarang dan dengan anak buah anda.
4. No judgement, dengarkan keseluruhan pembicaraan dari anak buah kita, tanpa memotong pembicaraan anak buah kita membuat dia lose track apa yang ingin dikatakan dan bisa melenceng dari tujuan ia datang kepada kita. Kosongkan pikiran dari sepertinya dia ingin ini, dia ingin itu dll... hanya mendengarkan biarkan semua informasi masuk dulu sebelum disaring.
So be mindful dan rasakan menjadi pemimpin yang selalu bisa diingat oleh anak-anak buah kita, bahkan ketika kita sudah tidak disitu lagi.