Beberapa minggu yang lalu saya berbicara dengan teman saya, mengenai iman. Menurutku para umat jaman dulu lebih mudah memiliki iman karena begitu banyak mukjizat terjadi dari laut terbelah, air menjadi anggur, macan yang tiba2 tidak lapar lagi dan banyak lagi. Bagaimana dengan manusia jaman sekarang terus terang tidaklah mudah mencari pohon berapi tetapi tidak terbakar. Temanku bilang ya kalau aku punya iman karena di saat aku tidak mempercayai diriku pacarku yg kini menjadi suamiku percaya dan mau mencintai aku dan menurutnya itu mukjizat dia. Pada saat itu aku berpikir betapa hebatnya manusia2 yg tidak menerima tanda-tanda tetapi percaya mereka mendapat iman dari mana? Lalu saya berpikir apa benar dalam hidupku tidak ada mukjizat? Pada saat berpikir perlahan-lahan aku menarik nafas masuk ke dalam paru-paruku. Dan aku tersenyum mukjizat itu selama ini ada di dalam diri kita masing-masing. Kenyataannya darah kita mengalir membawa oksigen yang
diproses dari paru-paru kita sudah membuktikan lebih dari cukup kalau kita ada yg memiliki dan ada yg mencintai. Jika mukjizat datang dalam bentuk yg begitu lembut di jaman sekarang ini, kepekaan lah yg kita butuhkan untuk menjawabnya dengan iman kita. Iman yg tidak pernah mati karena mukjizat yg selalu ada di sisi kita.
Perbuatan + Percaya + Pasrah = Iman
No comments:
Post a Comment
Blog ini akan menjadi lebih baik berkat comment anda